Sejarah Candi Borobudur tidak terlepas dari berdirinya Kerajaan Mataram Kuno. Candi ini dibangun oleh seorang raja bernama Raja Samaratungga, salah satu raja Mataram Kuno, keturunan Wangsa Syailendra. Candi Borobudur diperkirakan dibangun sekitar tahun 780 M.
Nama Borobudur sendiri merupakan dua suku kata bahasa Sanksekerta, yakni Bara dan Beduhur. Adapun arti Bara ialah bermakna komplek atau biara, sedangkan Beduhur bermakna diatas. Jadi Borobudur bermakna biara yang berada di atas bukit.Proses Pembangunan Candi Borobudur
Menurut sejarawan, Candi Borobudur dibangun dengan melalui 5 tahapan. Pembangunan Candi Borobudur sendiri konon memakan waktu sampai 50 tahun. Candi Borobudur awal dibangun pada tahun 780M dan selesai pada tahun 830M. Berikut 5 tahapan pembangunan Candi Borobudur.
- Tahap Pertama : Pembangunan dimulai pada tahun 780 Masehi, tahap pertama ini candi masih berupa bangunan kecil yang berbentuk teras bertumpuk berjumlah 3. Tahap ini mulanya bangunan dirancang berbentuk piramida kecil dan kemudian dihancurkan.
- Tahap Kedua : Pembangunan pada tahap ke 2, Jumlah teras bangunan yang semula berjumlah 3 kemudian diperbanyak. Hal ini dilakukan dengan dilebarkannya pondasi candi borobudur.
- Tahap Ketiga : Tahap ini, perubahan pembangunan dilakukan lebih teliti. Puncak teras yang sebelumnya berjumlah 1 teras bundar kemudian dipindahkan dan diganti dengan 3 teras berbentuk bundar. Selain itu, disetiap teras yang berada di puncak dibangun juga sebuah stupa
- Tahap Keempat & Kelima : Tahap ini terjadi beberapa perubahan, meliputi menambahkan relief baru, perubahan patung dan tangga di sepanjang Jalan candi. Dekorasi pada monumen pun dirubah namun simbolnya tetap sama.
Pembangunan candi ini dimulai pada masa Maha Raja Dananjaya yang bergelar Sri Sanggramadananjaya, dilanjutkan oleh putranya, Samarotthungga, dan oleh cucu perempuannya, Dyah Ayu Pramodhawardhani.Bentuk dan Nilai yang Terkandung dalam Arsitektur Candi Borobudur
Borobudur berbentuk punden berundak terdiri dari 10 tingkat, berukuran 123 x 123 meter. Tingginya 42 meter sebelum direnovasi dan 34,5 meter setelah direnovasi karena tingkat paling bawah digunakan sebagai penahan. Candi Budha ini memiliki 1460 relief dan 504 stupa Budha di kompleksnya.
Enam tingkat paling bawah berbentuk bujur sangkar dan tiga tingkat di atasnya berbentuk lingkaran dan satu tingkat tertinggi yang berupa stupa Budha yang menghadap ke arah barat. Setiap tingkatan melambangkan tahapan kehidupan manusia.
Sesuai mahzab Budha Mahayana, setiap orang yang ingin mencapai tingkat sebagai Budha mesti melalui setiap tingkatan kehidupan tersebut. Adapun tingkatan yang dimaksud ialah:
Sejarah candi Borobudur dan Proses Penemuan dan Pemugaran Candi Borobudur
Setelah selesai dibangun, Candi Borobudur tenggelam oleh perubahan zaman akibat kondisi alam yang mengubur Borobudur. Letusan gunung yang tidak jauh berada di lokasi candi ini diduga menjadi penyebab utama terkuburnya Candi Borobudur selama ratusan tahun.
Setelah ratusan tahun terkubur dan tidak ada kabar beritanya, untuk pertama kalinya, nama Borobudur diketahui dari naskah Negarakertagama karya Mpu Prapanca pada tahun 1365 Masehi, disebutkan tentang biara di Budur.
Kemudian pada Naskah Babad Tanah Jawi (1709-1710) ada berita tentang Mas Dana, seorang pemberontak terhadap Raja Paku Buwono I, yang tertangkap di Redi Borobudur dan dijatuhi hukuman mati.
Kemudian pada tahun 1758, tercetus berita tentang seorang pangeran dari Yogyakarta, yakni Pangeran Monconagoro, yang berminat melihat arca seorang ksatria yang terkurung dalam sangkar. Pada tahun 1814, Thomas Stamford Raffles mendapat berita dari bawahannya tentang adanya bukit yang dipenuhi dengan batu-batu berukir.
Berdasarkan berita itu Raffles mengutus Cornelius, seorang pengagum seni dan sejarah, untuk membersihkan bukit itu. Setelah dibersihkan selama dua bulan dengan bantuan 200 orang penduduk, bangunan candi semakin jelas dan pemugaran dilanjutkan pada 1825. Pada 1834, Residen Kedu membersihkan candi lagi, dan tahun 1842 stupa candi ditinjau untuk penelitian lebih lanjut.sejarah candi borobudur pertama kali ditemukan (sejarah-negara.com)
Namun penemuan Candi Borobudur kala itu masih dalam kondisi berantakan dan tidak teratur. Beberapa bagian candi mengalami kerusakan dan tidak utuh akibat tergerus alam.Pembugaran Candi Borobudur di masa Penjajahan
Hingga pada tahun 1907 sampai dengan 1911 dilakukan pemugaran candi yang diketuai oleh gubernur. Ketika itu, gubernur yang memimpin ialah Van Erf dari negara Belanda. Pemugaran dilakasanakan kepada candi-candi yang rusak dan membersihkan dari puing-puing kotor disekitar penemuan sejarah itu.Pembugaran Candi Borobudur pasca Indonesia merdeka
Pemugaran Candi Borobudur selanjtnya dilakukan sesudah Indonesia Merdeka, pada tahun 1973. Dibawah kepemimpinan Pak Soeharto, pemugaran candi pun berjalan kurang lebih selama 10 tahun lamanya.
Proyek pemugaran candi itu dipimpin oleh DR. Supomo yang memeperkerjakan kurang lebih sekitar 600 tenaga kerja muda lulusan SMA dan lulusan STM. Seluruh lulusan muda itu sudah dibekali pendidikan-pendidikan dan juga keterampilan-keterampilan khususnya didalam bidang CA (Chemika Arkeologi) dan TA (Technology Arkeologi).Candi Borobudur pasca pemugaran terakhir (over-blog-kiwi.com)
Dr. Supomo memerintahakan untuk menambahkan prasasti sebanyak 20 ton yang ditaruh dibagian barat laut candi dan dihadapkan ke arah timur. Bukan hanya itu saja perintah yang ia perintahkan kepada pekerjanya, beliau juga memperkokoh bangunan candi pada bagian paling bawah, kaki-kaki candi, bagian teras 1 hingga teras 3 dan pada bagian stupa induk.
Pemugaran tersebutlah yang kemudian menjadikan Candi Borobudur berwujud seperti sekarang ini. Itulah ringkasan lengkap sejarah Candi Borobudur, semoga kita tidak pernah melupakan mahakarya nenk moyang bangsa Indonesia ini dan senantiasa menjaga dan merawatnya.Peristiwa pengeboman dalam sejarah candi Borobudur
Pada hari Senin 21 Januari 1985 terjadi sebuah peristiwa pengeboman di kompleks candi Borobudur. Kejadian ini adalah peristiwa terorisme bermotif “jihad” kedua yang menimpa Indonesia setelah pembajakan pesawat Garuda DC 9 Woyla oleh anggota Komando Jihad pada tahun 1981.
Beberapa ledakan yang cukup dahsyat menghancurkan sembilan stupa pada candi peninggalan Dinasti Syailendra tersebut. Adapun otak dari pengeboman tersebut ialah Ibrahim alias Mohammad Jawad alias Kresna. Dalam penyelidikannya, pihak kepolisian memastikan jika ia merupakan dalang dari aksi terorisme tersebut.
Meski demikian, sosok Mohamad Jawad, otak peristiwa peledakan Candi Borobudur ini masih belum ditemukan dan belum berhasil diringkus oleh kepolisian Indonesia hingga saat ini.