Nepal Van Java di Magelang kini sudah dibuka kembali. Pembukaan Nepal Van Java ini dimulai Sabtu (7/11/2020) lalu.
Melansir Kompas, destinasi ‘Nepal Van Java’ di Dusun Butuh, Desa Temanggung, Kecamatan Kaliangkrik, Kabupaten Magelang kembali dibuka.
Dulu warga setempat tidak tahu Dusun Butuh mirip Nepal. Bahkan sebelumnya, untuk menarik pengunjung, pernah dinamai Kampung Pelangi maupun Rio de Janeiro, tetapi tidak menjual. Rumah-rumah warga dicat warna-warni di lereng pegunungan. Sehingga dari kejahuan tampak indah, susunannya berundak. Sampai suatu ketika di 2019 ada pendaki Gunung Sumbing yang pernah ke Nepal, mengatakan bahwa Dusun Butuh mirip dengan tempat yang pernah dikunjunginya itu.
“Dusun Butuh mirip Nepal dari segi susunan rumah yang menumpuk mengikuti kontur tanah pegunungan. Perbedaannya, kalau di Nepal Gunung Himalaya bersalju sedangkan kalau di sini Gunung Sumbing tidak,” ujar Setiyoko, koordinator wisata Nepal van Java. Yoko panggilan akrabnya menuturkan, Nepal van Java mulai dibuka menjadi wisata sejak awal Agustus 2020. Meski masih tergolong baru, nama Nepal van Java melejit dengan cepat. Bahkan di media sosial ramai diperbincangkan sehingga membuat penasaran orang untuk datang. Pengelola tidak mengira bakal ramai, karena masih dalam suasana pandemi.
Baca Juga : Rekomendasi Wisata di Jawa Tengah
Namun antusias pengunjung untuk datang tidak lagi terbendung. Di awal buka dalam sehari bisa menembus angka 10 ribu pengunjung. Pengelola pun menjadi kocar-kacir. Hal tersebut membuat Nepal van Java sempat tutup di bulan Oktober untuk dilakukan penataan tempat maupun pengelolaan dan kembali buka pada November. “Di saat wisata lain terpuruk karena pandemi, Nepal van Java justru muncul dan melejit saat pandemi,” kata Yoko. Meski ramai pengunjung, mereka tetap mematuhi protokol kesehatan. Kini pengunjung yang datang juga dibatasi maksimal hanya 5 ribu orang per hari. Untuk bisa menikmati suasana Nepal van Java, hanya dikenakan tarif masuk Rp 8 ribu.
Di Nepal van Java, pengunjung akan diajak berkeliling dusun sambil berfoto di beberapa spot yang disediakan. Bagi yang tidak kuat berjalan kaki disediakan juga jasa ojek. Berada di ketinggian 1.600 meter, pengunjung bisa melihat pemandangan Kabupaten Magelang dari kejauhan. Suasana semakin hangat dengan sambutan masyarakat sekitar yang ramah. Jika datang ke Nepal van Java sebaiknya saat cuaca cerah, karena bisa melihat sunrise maupun sunset dari ketinggian. Tidak ada salahnya jika bermalam di Nepal van Java. Pengelola menyediakan tenda maupun homestay untuk menginap. Harganya cukup terjangkau berkisar antara Rp 100 ribu sampai Rp 150 ribu per malam. “Kami sediakan fasilitas menginap agar pengunjung bisa merasakan sensasi menjadi warga Nepal,” ujar Yoko sembari tersenyum. Menurut Yoko, ke depan pengelola masih akan melakukan berbagai inovasi agar Nepal van Java semakin menarik. Bahkan belakangan keberadaan wisata Nepal van Java juga menyedot perhatian Menteri Pariswista dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno. Dalam dialog online, Sandi berjanji, ke depan akan mengembangkan wisata Nepal van Java.
Disadur via Kompas, Rada Semarang, Dan Tribun News