Liputan6.com, Jakarta Popularitas makanan khas daerah di Indonesia rupanya semakin menggeliat. Wisatawan dari mancanegara yang datang, sekarang tidak hanya tertarik dengan kekayaan alam Indonesia tetapi makanan khas daerahnya juga.
Indonesia terkenal kaya rempah dan hasil bumi yang melimpah. Tidak heran jika kemudian banyak bule yang ketagihan datang ke berbagai pelosok negeri, hanya untuk mencicipi makanan khas daerah di Indonesia ini.
Selain begitu menarik minat wisatawan dari berbagai belahan dunia, makanan khas daerah yang ada dikenal sangat nempel di lidah orang Indonesia. Terbukti dari banyaknya makanan khas daerah legenda yang sampai sekarang masih eksis dengan antrean pelanggan mengular panjang.
Berikut Liputan6.com ulas makanan khas daerah di Indonesia dari berbagai sumber, Sabtu (16/1/2021).Makanan Khas Daerah di Indonesia
Serabi Notosuman, jajanan legendaris yang jadi ikon kuliner kota Solo (Liputan6.com/Fristrianisa Gustiawati)
Gudeg adalah makanan khas Yogyakarta dan Jawa Tengah yang terbuat dari nangka muda yang dimasak dengan santan. Perlu waktu berjam-jam untuk membuat masakan ini. Warna cokelat yang memancar dari Gudeg biasanya dihasilkan oleh daun jati yang dimasak bersamaan.
Gudeg biasanya dimakan dengan nasi dan disajikan dengan kuah santan kental (areh), ayam kampung, telur, tahu dan sambal goreng krecek. Meski berasal dari Yogyakarta, namun sejumlah kota di Jawa Tengah dan Indonesia bagian lainnya juga sudah banyak memproduksi gudeg.
Solo, misalnya. Namun tetap ada perbedaan antara gudeg buatan Jogja dan buatan kota lain. Gudeg Jogja cenderung kering dan tahan lama dari gudeg buatan Solo atau daerah lain.
Berdiri sejak 1923, Serabi Notosuman dikenal sebagai salah satu wisata kuliner Solo yang cukup legendaris. Meski begitu, kuliner ini masih populer hingga sekarang karena menawarkan cita rasa yang lezat. Dibuat menggunakan adonan tepung beras dan santan, serabi di sini memiliki tekstur yang lembut dengan pinggiran renyah. Seluruh serabi juga dimasak secara tradisional, yakni dengan menggunakan tungku kecil.
Ada dua varian rasa serabi yang bisa kamu beli di Serabi Notosuman, yakni polos dan cokelat. Satu porsi serabi terdiri dari sepuluh buah dan dijual seharga kurang lebih Rp 20.000 untuk serabi polos dan Rp 25.000 untuk serabi cokelat. Selain dinikmati dilokasi, kamu juga bisa menjadikan serabi ini sebagai oleh-oleh dari Solo, lho. Jadi, datanglah ke Jalan Mohammad Yamin No 28 jika ingin membelinya.
Soto Banjar adalah makanan khas Kalimantan yang paling terkenal di Indonesia. Di luar Kalimantan, Soto Banjar sudah banyak ditemui. Soto Banjar adalah soto khas suku Banjar, Kalimantan Selatan dengan bahan utama ayam serta memiliki aroma harum rempah-rempah seperti kayu manis, biji pala, dan cengkih.
Soto ini berisi daging ayam yang sudah disuwir-suwir, dengan tambahan perkedel, kentang rebus, rebusan telur, potongan wortel dan ketupat. Kuah Soto Banjar juga biasanya dicampur dengan sedikit susu yang membuat warna kuahnya sedikit keruh. Penjual soto Banjar biasanyan juga menyajikan sate ayam sebagai menu pendamping. Nasi sop adalah sebutan untuk soto Banjar yang dikuahkan ke sepiring nasi.Makanan Khas Daerah di Indonesia
Festival Banyuwangi Kuliner 2019 dinilai sangat berbeda. Kali ini, festival tersebut mengangkat kuliner lokal Pecel Rawon. (Merdeka.com)
Bubur Manado atau Tinutuan merupakan makanan khas daerah Sulawesi Utara yang paling populer. Bubur Manado merupakan olahan bubur dengan campurang berbagai sayuran seperti kangkung, bayam, jagung, singkong atau ubi, dan kemangi. Di Manado, Tinutuan biasa disajikan berasama sambal roa, dabu-dabu, atau ikan cakalang.
Tinutuan juga dapat dicampur dengan sup kacang merah yang disebut brenebon. Tinutuan yang dicampur dengan brenebon ini kadang juga ditambahkan tetelan sapi.
Sate lilit merupakan salah satu makanan tradisional khas Bali yang sangat populer. Cara membuat sate lilit khas Bali hanya dengan melilitkan daging yang dicincang, kemudian dililitkan. Untuk daging sate lilit sendiri biasanya menggunakan ikan tengiri.
Makanan khas Bali satu ini cukup mudah ditemukan, mulai dari warung makan sampai restoran. Menjadi salah satu makanan yang mudah ditemukan, makanan khas Bali ini patut kamu cicipi ketika berkunjung ke Pulau Dewata, Bali.
Dimulai dari makanan tradisional khas Jawa Timur yang paling terkenal, yaitu Rawon. Makanan ini identik dengan kuah hitamnya. Warna hitam pada rawon tersebut tidak lain berasal dari bumbu khas yaitu kluwek.
Rasa rawon sangat ramah bagi Anda yang tidak suka pedas. Makanan tradisional khas Jawa Timur ini akan semakin nikmat disantap dengan nasi putih, kerupuk, serta lauk pelengkap seperti telur asin.Makanan Khas Daerah di Indonesia
Di Festival Pangan Sagu Nusantara di Senayan, (3/5/2015), terdapat Ulat Sagu dari Papua yang dianggap memiliki kandungan gizi yang tinggi, dan ulat ini dapat langsung dimakan (Liputan6.com/Gilar Dhani)
Rasanya tidak lengkap kalau mengunjungi atau berwisata ke NTT tanpa mencicipi makanan khas NTT Kupang yang satu ini. Jagung bose adalah sebutan masyarakat setempat untuk menu khas yang diolah dari jagung kering yang diambil biji jagungnya. Biji jagung ini lalu ditumbuk menggunakan lesung atau alat tradisional yang digunakan untuk menumbuk jagung ataupun padi.
Biji jagung tanpa kulit ini kemudian diolah bersama kacang-kacangan seperti kacang hijau dan kacang tanah. Campuran jagung bose dan kacang-kacangan itu dimasak dengan menggunakan santan. Dengan melewati proses memasak yang cukup lama, kamu tidak akan menyesal saat mencobanya nanti.
Nama sambal ini memang cukup kontroversi, namun bahan aslinya bukanlah terbuat dari ganja. Alasan pemberian namanya karena sambal ini membuat ketagihan siapa saja yang mencobanya. Asam Udeung atau sambal ganja berbahan dasar udang dengan cita rasa asam. Cara membuatnya juga terbilang sangat mudah seperti sambal pada umumnya.
Mendengar namanya saja mungkin sudah membuat kamu geli. Ya, ulat sagu menjadi makanan khas Papua. Makanan khas suku Kamoro ini dipercaya mengandung vitamin tinggi.
Ulat ini merupakan larva dari kumbang merah kelapa. Cara mendapatkannya hanya dengan menebang pohon sagu, kemudian batangnya dibiarkan membusuk. Nah, pohon sagu yang membusuk tadi akan muncul ulat. Pohon kemudian dibelah untuk mengambil ulat yang ada. Ulat ini berwarna putih dan ukurannya sebesar ibu jari.
Kamu pun bisa memakannya secara langsung atau dibakar seperti sate. Bisa juga diolah dengan cara direbus dan disajikan dengan sambal. Bicara soal rasa, ulat sagu mempunyai rasa gurih dan terasa lunak di bagian dalam.
Kandungan gizi di dalamnya sangat besar, seperti protein, asam amino serta bebas kolesterol. Tak heran jika ulat ini sangat digemari masyarakat Papua. Berani mencobanya?Makanan Khas Daerah di Indonesia
Papeda adalah makanan khas Papua yang terbuat dari sagu. Papeda harus dimasak selama beberapa menit sampai tekstur makanan berubah menjadi bubur. Bubur putih dengan tekstur lengket seperti itu terasa hambar.
Oleh karena itu, biasanya sebelum disajikan terlebih dahulu disaring kemudian diberi air jeruk untuk menambah kelezatan rasa dan ditambah air panas secukupnya kemudian diaduk sampai mengembang.
Sebagai pelengkap, makanan khas Papua ini diberi ikan kuah pedas dan sayur tagas-tagas yang terbuat dari campuran daun singkong, bunga pepaya, dan ubi jalar. Papeda makin lezat bila disantap selagi hangat.
Papeda juga menjadi sebuah tradisi di Komunitas muslim di Fakfak, Papua saat bulan suci Ramadhan secara turun-temurun. Biasanya sebelum menyantap papeda, para pemuda di sana memainkan musik tradisional hadrah dengan melantunkan syair berbahasa Arab sampai beduk Maghrib menjelang.
Bebek betutu merupakan makanan tradisional khas Bali yang dimasak dengan cara betutu. Cara ini memang menjadi ciri khas dari Bali, salah satunya adalah dengan bahan dasar bebek betutu yang dipadukan dengan aneka rempah pilihan.
Cara membuatnya berbeda-beda, namun biasanya setelah bumbu-bumbu dibuat dan telah menjadi base genep, maka selanjutnya adalah melumuri bumbu genep tersebut ke sekeliling bebek. Penyajiannya biasanya akan diberi tomat, timun, nasi, dan sambal matah agar semakin nikmat rasanya.
Eungkot Keumamah merupakan makanan khas Aceh yang sangat lezat. Makanan ini berbahan dasar ikan tongkol yang telah direbus dan dikeringkan kemudian disuwir-suwir.
Makanan ini dimasak dengan santan kelapa, cabai hijau dan bahan rempah lainnya. Selama perang Aceh melawan Belanda, makanan ini menjadi andalan ketika bersembunyi karena awet tanpa perlu dipanaskan.Makanan Khas Daerah di Indonesia
Ilustrasi nasi liwet Solo (Liputan6.com/Ayu Kinanti)