Jalan-Jalan ke Ketep Pass

Total
0
Shares

Etika Berwisata Alam

  • Jangan buang sampah sembarangan!
  • Jangan merusak alam!
  • Patuhi peraturan dan tata krama yang berlaku!
  • Jaga sikap dan sopan-santun!
  • Jangan hanya foto-foto selfie thok!
  • Kalau tempat wisatanya sudah ramai, jangan ke sana!

  • Lebih lanjut, silakan simak artikel ini.

    Alkisah, ada dua orang kurang kerjaan yang berencana melakukan perjalanan jauh untuk mengusir penat di kepala mereka. Kepenatan mereka bukan tanpa sebab. Tugas akhir yang sudah selesai dan liburan akhir semester yang terlalu panjang, membuat sifat kurang kerjaan mereka kumat dan semakin menjadi-jadi.

    Di hari Sabtu pagi (28/6/2008), Aku bersama Joko memutuskan untuk jalan-jalan berdua ke Ketep Pass di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Penuh Sesak adalah hal pertama yang terlintas di benakku begitu mendengar kata Ketep Pass. Kenapa ya?



    Memadu kasih dikelilingi panorama gunung? Romantis juga.

    Pengalaman pertamaku ke Ketep Pass bisa dibilang buruk. Pas waktu itu, Ketep Pass penuh sesak dengan turis-turis lokal. Wajar sih, soalnya aku berkunjung ke sana pas liburan Lebaran di tahun 2006.



    Dingin-dingin enaknya makan jagung bakar, bisa pedas atau asin.

    Kini situasinya jauh berbeda. Aku datang bukan pada minggu liburan panjang. Walau demikian, masih terbesit kekhawatiran karena hari Sabtu masih tergolong hari libur dan Joko terus-menerus mengeluh soal jalanan yang macet gara-gara acara pembagian rapor sekolah.

    Yah, semoga suasana Ketep Pass tidak sepadat di kunjunganku yang pertama.Rute Menuju Ketep Pass dari Jogja

    Berhubung Joko yang mengemudikan motor, aku pasrah saja dengan naluri jalanannya. Untuk menuju Ketep Pass dari Yogyakarta, rute yang termudah adalah melalui Jl. Raya Jogja – Magelang. Ikuti Jl. Raya Jogja – Magelang, melewati gapura perbatasan provinsi Yogyakarta – Jawa Tengah hingga sampai di Kota Muntilan.



    Kalau buat anak kecil, teropong = mainan baru.

    Selepas lewat Kota Muntilan, di Jl. Raya Jogja – Magelang km 22 ada papan petunjuk yang mengarahkan belok ke kiri untuk menuju Candi Borobudur. Jangan terpengaruh oleh papan itu! Tetap jalan terus! Eh, kecuali kalau Pembaca penasaran dengan Candi Borobudur ya silakan mampir.

    Lanjutkan perjalanan sampai di Pertigaan Blabak dengan sebuah billboard besar petunjuk arah yang mengarahkan belok ke kanan sejauh 16 km untuk menuju Ketep Pass. Ikuti petunjuk tersebut dan jalan yang terus menanjak. Kurang dari 1 jam Pembaca akan sampai di kawasan Ketep Pass.

    Kalau kami sih sempat nyasar ke Pos Pengamatan Merapi di Babadan, karena tidak patuh rambu. Panorama Lima Gunung di Ketep Pass

    Ketep Pass merupakan lokasi pengamatan pegunungan Merapi yang diresmikan oleh Presiden Megawati Soekarnoputri pada tanggal 17 Oktober 2002. Di lokasi wisata ini, kita dapat menyaksikan panorama Ketep yang dikelilingi oleh lima gunung, Merapi, Merbabu, Sindoro, Sumbing, dan Slamet. Adapun pegunungan kecil juga dapat terlihat seperti Telomoyo, Andong, Dataran Tinggi Dieng, serta Perbukitan Menoreh.



    Gunungnya kurang jelas? Diteropong saja.

    Untuk menikmati panorama pegunungan, pengunjung dapat menyewa teropong yang disediakan pihak pengelola. Tidak hanya menawarkan panorama pegunungan saja, Ketep Pass juga memfasilitasi pengunjung dengan Volcano Centre, yaitu museum yang berkaitan dengan Gunung Merapi. Selain itu, pengunjung juga bisa menyaksikan pemutaran film berdurasi 22 menit seputar Gunung Merapi di Volcano Theatre.



    Miniatur gunung Merapi, diusahakan semirip aslinya.Tarif Retribusi Ketep Pass

    Di bawah ini adalah tarif retribusi di kawasan Ketep Pass.Tarif masuk resmi per orangRp2.000Tarif parkir resmi motorRp1.000Tarif masuk Volcano Centre per orangRp3.000Tarif tiket Volcano Theatre per orangRp4.000 (hari kerja), Rp5.000 (hari libur)Tarif menyewa teropongRp3.000Jagung BakarRp1.500 per potongKunjungan Belum Sempurna di Ketep Pass

    Dibandingkan Kaliadem yang sama-sama menawarkan eksotika Gunung Merapi, sepertinya Ketep Pass jauh lebih populer. Mungkin karena sarana, prasarana, serta akses yang mudah membuat Ketep Pass cocok menjadi pilihan wisata keluarga.



    Beberapa pekerja sedang istirahat.

    Hari Sabtu itu pengunjung yang datang cukup banyak. Selain sepeda motor dan mobil pribadi, ada pula bis-bis pariwisata yang memenuhi halaman parkir. Mayoritas pengunjung Ketep Pass di hari itu adalah keluarga. Aku sama sekali nggak melihat orang-orang yang menenteng DSLR. Padahal panorama lima gunung kan sungguh memukau!

    Sayangnya, di hari Sabtu itu langit mendung (pucat) menyelimuti Ketep Pass sehingga lima gunung itu tidak kelihatan! Sepertinya aku wajib kembali kemari lagi suatu saat nanti. Guna mengabadikan keindahan lima gunung lengkap dengan hijaunya sawah dan birunya langit.

    Ah, amboi sekali membayangkannya Pembaca….

    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Sign Up for Our Newsletters

    Get notified of the best deals on our WordPress themes.

    You May Also Like